Berita Terbaru Indonesia
Berita terbaru indoneisa menyajikan berita update setiap hari
Jumat, 15 Januari 2016
Rabu, 07 Desember 2011
[HOT]Melihat Proses Pembuatan Rumput Sintetis Di Inggris
intermezzo
artificial grass adalah rumput buatan (artificial) yang mungkin dapat membuat stadion bola terkenal berfungsi sepenuhnya sebagai lapangan bola, rumput buatan ini dijamin hampir mirip dengan aslinya dan mungkin tidak ada yang tahu bahwa ini sebenarnya rumput buatan karena memang di desain dan di buat sangat mirip
dengan menggunakan artificial grass pengelola stadion tidak perlu kuatir bahwa rumput ini akan mati dan tentu saja tidak perlu air atau menyiraminya lagi,bahkan di eropa hamper semua stadion menggunakan rumput yang satu ini.bahan yang digunakan untuk membuat artificial grass ini adalah bahan polyethylene dan terdiri dari 4 jenis artificial grassyang bisa di custom sesuai kebutuhan
artificial grass dijual dengan ukuran per square feet dan semakin mahal jika di pesan dengan karakter khusus, tentu saja kualitas artificial grass di jamin semakin baik dan hampir menyerupai bentuk rumput asli.
Dan anda tidak perlu kuatir dengan masalah lingkungan karena artificial grass juga dibuat dari bahan yang sangat ramah lingkungan dan bisa didaur ulang.satu solusi yang pasti untuk membuat stadion terlihat keren tetapi tidak repot untuk memeliharanya
sekarang kita liad dikid yuk cara pembuatanya…cekidotttt
neh pabrikny gan...di uk
ini adalah bahan ny...pelet grass
dan ini setelah di olah,kemudian menjadi benang
dan di rentangkan ke mesin jahitnya
jarumny gede gan
bagian bawah karpet yg di beri perekat khusus
ini yg udah agak jadi
quality cek
beberapa siap edar dan di gulung
bungkusss
dan ini salah satu customernya :d
sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7491131
artificial grass adalah rumput buatan (artificial) yang mungkin dapat membuat stadion bola terkenal berfungsi sepenuhnya sebagai lapangan bola, rumput buatan ini dijamin hampir mirip dengan aslinya dan mungkin tidak ada yang tahu bahwa ini sebenarnya rumput buatan karena memang di desain dan di buat sangat mirip
dengan menggunakan artificial grass pengelola stadion tidak perlu kuatir bahwa rumput ini akan mati dan tentu saja tidak perlu air atau menyiraminya lagi,bahkan di eropa hamper semua stadion menggunakan rumput yang satu ini.bahan yang digunakan untuk membuat artificial grass ini adalah bahan polyethylene dan terdiri dari 4 jenis artificial grassyang bisa di custom sesuai kebutuhan
artificial grass dijual dengan ukuran per square feet dan semakin mahal jika di pesan dengan karakter khusus, tentu saja kualitas artificial grass di jamin semakin baik dan hampir menyerupai bentuk rumput asli.
Dan anda tidak perlu kuatir dengan masalah lingkungan karena artificial grass juga dibuat dari bahan yang sangat ramah lingkungan dan bisa didaur ulang.satu solusi yang pasti untuk membuat stadion terlihat keren tetapi tidak repot untuk memeliharanya
sekarang kita liad dikid yuk cara pembuatanya…cekidotttt
Spoiler for artificial grass:
neh pabrikny gan...di uk
Spoiler for artificial grass:
Spoiler for artificial grass:
Spoiler for artificial grass:
ini adalah bahan ny...pelet grass
Spoiler for artificial grass:
dan ini setelah di olah,kemudian menjadi benang
Spoiler for artificial grass:
Spoiler for artificial grass:
Spoiler for artificial grass:
dan di rentangkan ke mesin jahitnya
Spoiler for artificial grass:
Spoiler for artificial grass:
Spoiler for artificial grass:
Spoiler for artificial grass:
jarumny gede gan
Spoiler for artificial grass:
Spoiler for artificial grass:
bagian bawah karpet yg di beri perekat khusus
Spoiler for artificial grass:
Spoiler for artificial grass:
Spoiler for artificial grass:
Spoiler for artificial grass:
Spoiler for artificial grass:
ini yg udah agak jadi
Spoiler for artificial grass:
Spoiler for artificial grass:
Spoiler for artificial grass:
Spoiler for artificial grass:
Spoiler for artificial grass:
Spoiler for artificial grass:
Spoiler for artificial grass:
Spoiler for artificial grass:
Spoiler for artificial grass:
Spoiler for artificial grass:
quality cek
Spoiler for artificial grass:
beberapa siap edar dan di gulung
Spoiler for artificial grass:
bungkusss
Spoiler for artificial grass:
Spoiler for artificial grass:
dan ini salah satu customernya :d
Spoiler for old trafford:
Spoiler for old trafford:
Spoiler for old trafford:
Temuan Baru Kota Mesir Kuno di Dasar Laut
Spektakuler..temuan Kota Mesir Kuno yang dah lama terpendam

Seribu tahun lebih terkubur di dasar laut, kuil Mesir Kuno itu akhirnya mulai diangkat kepermukaan air. Reruntuhan kuil Mesir Kuno yang terkubur di dasar perairan Mediteranian itu mulai diangkat para arkeolog Mesir ke permukaan air. Struktur bangunan dari granit kuno gerbang kompleks istana Cleopatra itu digali dari bawah perairan kota pelabuhan Alexandria kuno.
Pengangkatan bagian-bagian pylon (gerbang utama) pintu masuk ke Kuil Isis tersebut merupakan unsur penting dalam proyek ambisius arkeologi bawah laut yang dicanangkan Mesir. Situs kota kuno itu tenggelam akibat peristiwa gempa bumi dahsyat yang terjadi sekitar abad keempat Masehi.
Para penyelam dan arkeolog bawah air menggunakan crane raksasa untuk mengangkut pylon 9 ton setinggi 7,4 kaki itu. Kala diangkut ke permukaan ia sudah tertutup lumpur dan ditumbuhi rumput laut. Pekerjaan ini langsung diawasi oleh arkeolog top Mesir Zahi Hawass.
Kuil yang didedikasikan untuk Isis (sosok dewi kesuburan dan sihir Mesir Kuno) itu ditaksir paling tidak sudah berusia 2.050 tahun. Ia merupakan bagian dari istana megah Ratu Cleopatra dari abad kesatu Sebelum Masehi (SM), dan penggantinya pada masa pemerintahan dinasti Ptolemaic menguasai Mesir.
Istana, monumen dan bagunan lainnya dari masa itu ditemukan terkubur di bawah lantai perairan kawasan kota pelabuhan Alexandria, sebagai kota kedua terbesar di Mesir. Para arkeolog memang sudah mengeksplorasi reruntuhan di bawah air itu sejak tahun 1990-an. Kuil Isis ditemukan tim arkeolog Yunani pada tahun 1998.
sumber




Seribu tahun lebih terkubur di dasar laut, kuil Mesir Kuno itu akhirnya mulai diangkat kepermukaan air. Reruntuhan kuil Mesir Kuno yang terkubur di dasar perairan Mediteranian itu mulai diangkat para arkeolog Mesir ke permukaan air. Struktur bangunan dari granit kuno gerbang kompleks istana Cleopatra itu digali dari bawah perairan kota pelabuhan Alexandria kuno.
Pengangkatan bagian-bagian pylon (gerbang utama) pintu masuk ke Kuil Isis tersebut merupakan unsur penting dalam proyek ambisius arkeologi bawah laut yang dicanangkan Mesir. Situs kota kuno itu tenggelam akibat peristiwa gempa bumi dahsyat yang terjadi sekitar abad keempat Masehi.
Para penyelam dan arkeolog bawah air menggunakan crane raksasa untuk mengangkut pylon 9 ton setinggi 7,4 kaki itu. Kala diangkut ke permukaan ia sudah tertutup lumpur dan ditumbuhi rumput laut. Pekerjaan ini langsung diawasi oleh arkeolog top Mesir Zahi Hawass.
Kuil yang didedikasikan untuk Isis (sosok dewi kesuburan dan sihir Mesir Kuno) itu ditaksir paling tidak sudah berusia 2.050 tahun. Ia merupakan bagian dari istana megah Ratu Cleopatra dari abad kesatu Sebelum Masehi (SM), dan penggantinya pada masa pemerintahan dinasti Ptolemaic menguasai Mesir.
Istana, monumen dan bagunan lainnya dari masa itu ditemukan terkubur di bawah lantai perairan kawasan kota pelabuhan Alexandria, sebagai kota kedua terbesar di Mesir. Para arkeolog memang sudah mengeksplorasi reruntuhan di bawah air itu sejak tahun 1990-an. Kuil Isis ditemukan tim arkeolog Yunani pada tahun 1998.
sumber
Potret Tempat Tidur Anak dari Miskin Sampai Kaya dari Berbagai Belahan Dunia
"Where The Children Sleep" menyajikan format besar bagi anak kelahiran Inggris seperti fotografer James Mollison.Ini adalah Foto kamar tidur anak-anak di seluruh dunia dari Amerika, Meksiko, Brasil, Inggris, Italia, Israel dan Tepi Barat, Kenya, Senegal, Lesotho, Nepal, China dan India. Setiap pasang foto-foto ini disertai dengan suatu keterangan diperpanjang yang menceritakan kisah masing-masing anak. Difoto lebih dari dua tahun dengan dukungan dari Save the Children (Italia), "Where The Children Sleep" ada foto dan juga sebuah buku pendidikan yang melibatkan anak-anak sendiri dalam kehidupan anak-anak lain di seluruh dunia

Lamine (di atas), berumur 12 tahun, tinggal di Senegal. Dia adalah seorang murid di sekolah desa "Koranic school" (sekolah al-Quran), di mana tidak ada anak perempuan diperbolehkan. Ia berbagi kamar dengan anak laki-laki lainnya. Tempat tidur merupakan dasar bagi mereka, beberapa didukung oleh batu bata untuk kaki kasurnya. Pada jam enam setiap pagi anak-anak mulai bekerja di peternakan sekolah, di mana mereka belajar bagaimana untuk menggali, panen jagung dan membajak ladang dengan menggunakan keledai. Pada sore hari mereka mempelajari Quran. Waktu luangnya (Lamine) suka bermain sepak bola dengan teman-temannya.

Tzvika, berumur 9 tahun, tinggal di sebuah blok apartemen di Beitar Illit, sebuah pemukiman Israel di Tepi Barat. Ini adalah sebuah daerah yang terjaga keamanannya di 36.000 haredi (Ortodoks) Yahudi. Televisi dan surat kabar dilarang dari pemukiman tersebut. Rata-rata keluarga memiliki sembilan anak, tetapi Tzvika hanya memiliki satu saudara perempuan dan dua saudara, yang tidur satu kamar. Dia dibawa dengan mobil ke sekolah. olahraga dilarang dari kurikulum sekolahnya. Tzvika pergi ke perpustakaan setiap hari dan menikmati membaca kitab suci. Dia juga suka main game yang mengandung unsur agama di komputernya. Dia ingin menjadi seorang "rabbi", dan makanan favoritnya adalah schnitzel dan chip.

Jamie,berumur 9 tahun, tinggal bersama orang tuanya dan saudara kembar adik dan kakak di penthouse di 5 th Avenue, New York. Jamie pergi ke sebuah sekolah bergengsi dan dia merupakan murid yang baik. Dalam waktu luangnya ia mengambil les judo dan pergi untuk berenang. Dia sangat suka pelajaran keuangan. Ketika ia besar nanti, dia ingin menjadi pengacara seperti ayahnya.(ko ganyambung ya?katanya suka pelajaran keuangan tapi nanti pengen jadi pengacara)

Indira, tujuh tahun, hidup bersama saudara, orangtua dan adiknya di dekat Kathmandu di Nepal. Rumahnya hanya memiliki satu kamar, dengan satu tempat tidur dan satu kasur. Saat tidur, anak-anak berbagi kasur di lantai. Indira telah bekerja di tambang granit lokal sejak dia tiga tahun. Keluarganya sangat miskin sehingga setiap orang harus bekerja. Ada 150 anak-anak lainnya yang bekerja di pertambangan. Indira bekerja enam jam sehari dan kemudian membantu ibunya dengan pekerjaan rumah tangga. Dia juga menghadiri sekolah, 30 menit berjalan kaki. Makanan kesukaannya adalah mie. Dia ingin menjadi penari saat ia besar nanti.

Jasmine ('Jazzy'), empat tahun, tinggal di sebuah rumah besar di Kentucky, Amerika Serikat, bersama orang tuanya dan tiga bersaudara. Rumahnya adalah di pedesaan, dikelilingi oleh lahan pertanian. Kamar tidurnya penuh dengan tajuk dan ikat pinggang yang dia telah menang dalam kontes kecantikan. Dia telah memasuki lebih dari 100 kompetisi. Waktu luang nya diambil dengan latihan. Dia praktek panggung rutinitas setiap hari dengan pelatih. Jazzy ingin menjadi bintang rock ketika ia besar nanti.

Rumah untuk anak ini dan keluarganya adalah kasur di sebuah lapangan di pinggiran kota Roma, Italia. Keluarga berasal dari Rumania dengan bus, setelah mengemis uang untuk membayar tiket mereka. Ketika mereka tiba di Roma, mereka berkemah di atas tanah pribadi, tetapi polisi melemparkan mereka. Mereka tidak memiliki surat-surat identitas, sehingga tidak bisa mendapatkan pekerjaan hukum. Orangtua anak itu membersihkan kaca jendela mobil di jalanan. Tak seorang pun dari keluarganya yang pernah ke sekolah.

Dong, sembilan tahun, tinggal di propinsi Yunnan di selatan-barat Cina dengan, adik orang tua dan kakeknya. Ia berbagi kamar dengan adiknya dan orang tua. Keluarga memiliki tanah hanya cukup untuk menanam padi sendiri dan tebu. Dong ke sekolah selama 20 menit berjalan kaki. Dia menikmati menulis dan bernyanyi. Paling malam, dia menghabiskan satu jam mengerjakan PR dan satu jam menonton televisi. Ketika dia tua, Dong ingin menjadi polisi.

Roathy, delapan tahun, tinggal di pinggiran Phnom Penh, Kamboja. Rumahnya duduk di tempat pembuangan sampah besar.Kasurnya terbuat dari ban bekas. Lima ribu orang tinggal dan bekerja di sini. Pada jam enam setiap pagi, Roathy dan ratusan anak-anak lain diberikan mandi di pusat amal lokal sebelum mereka mulai bekerja, mengais-ngais kaleng dan botol plastik, yang dijual ke perusahaan daur ulang. Sarapan sering makan hanya hari itu.

Nantio, 15 tahun, adalah anggota dari suku Rendille di Kenya utara. Dia memiliki dua saudara laki-laki dan dua saudara perempuan. Rumahnya adalah sebuah kubah tenda seperti terbuat dari kulit sapi dan plastik, dengan sedikit ruang untuk berdiri. Ada api di tengah, di mana tidur keluarga. Tugas Nantio mencari kambing, memotong kayu bakar dan mengambil air. Dia pergi ke sekolah desa selama beberapa tahun, namun memutuskan untuk tidak melanjutkan. Nantio berharap suatu Moran (prajurit) akan memilih dia untuk menikah. Dia punya pacar sekarang, tetapi tidak biasa bagi seorang wanita Rendille untuk memiliki beberapa pacar sebelum menikah. Pertama, ia harus menjalani sunat, seperti kebiasaan.

Joey, 11 tahun, tinggal di Kentucky, Amerika Serikat, dengan orangtua dan kakak perempuan. Ia secara rutin menemani ayahnya di perburuan. Dia memiliki dua senapan dan panah dan pertama kali membunuh rusa pada usia tujuh. Dia berharap untuk menggunakan panah selama musim berburu berikutnya karena ia telah menjadi lelah menggunakan senapan. Dia mencintai kehidupan luar ruang dan berharap untuk terus berburu menjadi dewasa. Keluarganya selalu memasak dan memakan daging dari binatang yang mereka miliki ditembak. Joey tidak setuju bahwa binatang harus dibunuh hanya untuk olahraga. Ketika dia tidak pergi berburu, Joey bersekolah dan menikmati menonton televisi dengan hewan peliharaan kadal naga berjanggut itu, Lily.

Dan inilah buku "Where The Children Sleep" tersebut .
Agan-Agan ga perlu baca bukunya .. karna agan sudah melihat separuh isi dari buku tersebut ..
Lamine (di atas), berumur 12 tahun, tinggal di Senegal. Dia adalah seorang murid di sekolah desa "Koranic school" (sekolah al-Quran), di mana tidak ada anak perempuan diperbolehkan. Ia berbagi kamar dengan anak laki-laki lainnya. Tempat tidur merupakan dasar bagi mereka, beberapa didukung oleh batu bata untuk kaki kasurnya. Pada jam enam setiap pagi anak-anak mulai bekerja di peternakan sekolah, di mana mereka belajar bagaimana untuk menggali, panen jagung dan membajak ladang dengan menggunakan keledai. Pada sore hari mereka mempelajari Quran. Waktu luangnya (Lamine) suka bermain sepak bola dengan teman-temannya.
Tzvika, berumur 9 tahun, tinggal di sebuah blok apartemen di Beitar Illit, sebuah pemukiman Israel di Tepi Barat. Ini adalah sebuah daerah yang terjaga keamanannya di 36.000 haredi (Ortodoks) Yahudi. Televisi dan surat kabar dilarang dari pemukiman tersebut. Rata-rata keluarga memiliki sembilan anak, tetapi Tzvika hanya memiliki satu saudara perempuan dan dua saudara, yang tidur satu kamar. Dia dibawa dengan mobil ke sekolah. olahraga dilarang dari kurikulum sekolahnya. Tzvika pergi ke perpustakaan setiap hari dan menikmati membaca kitab suci. Dia juga suka main game yang mengandung unsur agama di komputernya. Dia ingin menjadi seorang "rabbi", dan makanan favoritnya adalah schnitzel dan chip.
Jamie,berumur 9 tahun, tinggal bersama orang tuanya dan saudara kembar adik dan kakak di penthouse di 5 th Avenue, New York. Jamie pergi ke sebuah sekolah bergengsi dan dia merupakan murid yang baik. Dalam waktu luangnya ia mengambil les judo dan pergi untuk berenang. Dia sangat suka pelajaran keuangan. Ketika ia besar nanti, dia ingin menjadi pengacara seperti ayahnya.(ko ganyambung ya?katanya suka pelajaran keuangan tapi nanti pengen jadi pengacara)
Indira, tujuh tahun, hidup bersama saudara, orangtua dan adiknya di dekat Kathmandu di Nepal. Rumahnya hanya memiliki satu kamar, dengan satu tempat tidur dan satu kasur. Saat tidur, anak-anak berbagi kasur di lantai. Indira telah bekerja di tambang granit lokal sejak dia tiga tahun. Keluarganya sangat miskin sehingga setiap orang harus bekerja. Ada 150 anak-anak lainnya yang bekerja di pertambangan. Indira bekerja enam jam sehari dan kemudian membantu ibunya dengan pekerjaan rumah tangga. Dia juga menghadiri sekolah, 30 menit berjalan kaki. Makanan kesukaannya adalah mie. Dia ingin menjadi penari saat ia besar nanti.
Jasmine ('Jazzy'), empat tahun, tinggal di sebuah rumah besar di Kentucky, Amerika Serikat, bersama orang tuanya dan tiga bersaudara. Rumahnya adalah di pedesaan, dikelilingi oleh lahan pertanian. Kamar tidurnya penuh dengan tajuk dan ikat pinggang yang dia telah menang dalam kontes kecantikan. Dia telah memasuki lebih dari 100 kompetisi. Waktu luang nya diambil dengan latihan. Dia praktek panggung rutinitas setiap hari dengan pelatih. Jazzy ingin menjadi bintang rock ketika ia besar nanti.
Rumah untuk anak ini dan keluarganya adalah kasur di sebuah lapangan di pinggiran kota Roma, Italia. Keluarga berasal dari Rumania dengan bus, setelah mengemis uang untuk membayar tiket mereka. Ketika mereka tiba di Roma, mereka berkemah di atas tanah pribadi, tetapi polisi melemparkan mereka. Mereka tidak memiliki surat-surat identitas, sehingga tidak bisa mendapatkan pekerjaan hukum. Orangtua anak itu membersihkan kaca jendela mobil di jalanan. Tak seorang pun dari keluarganya yang pernah ke sekolah.
Dong, sembilan tahun, tinggal di propinsi Yunnan di selatan-barat Cina dengan, adik orang tua dan kakeknya. Ia berbagi kamar dengan adiknya dan orang tua. Keluarga memiliki tanah hanya cukup untuk menanam padi sendiri dan tebu. Dong ke sekolah selama 20 menit berjalan kaki. Dia menikmati menulis dan bernyanyi. Paling malam, dia menghabiskan satu jam mengerjakan PR dan satu jam menonton televisi. Ketika dia tua, Dong ingin menjadi polisi.
Roathy, delapan tahun, tinggal di pinggiran Phnom Penh, Kamboja. Rumahnya duduk di tempat pembuangan sampah besar.Kasurnya terbuat dari ban bekas. Lima ribu orang tinggal dan bekerja di sini. Pada jam enam setiap pagi, Roathy dan ratusan anak-anak lain diberikan mandi di pusat amal lokal sebelum mereka mulai bekerja, mengais-ngais kaleng dan botol plastik, yang dijual ke perusahaan daur ulang. Sarapan sering makan hanya hari itu.
Nantio, 15 tahun, adalah anggota dari suku Rendille di Kenya utara. Dia memiliki dua saudara laki-laki dan dua saudara perempuan. Rumahnya adalah sebuah kubah tenda seperti terbuat dari kulit sapi dan plastik, dengan sedikit ruang untuk berdiri. Ada api di tengah, di mana tidur keluarga. Tugas Nantio mencari kambing, memotong kayu bakar dan mengambil air. Dia pergi ke sekolah desa selama beberapa tahun, namun memutuskan untuk tidak melanjutkan. Nantio berharap suatu Moran (prajurit) akan memilih dia untuk menikah. Dia punya pacar sekarang, tetapi tidak biasa bagi seorang wanita Rendille untuk memiliki beberapa pacar sebelum menikah. Pertama, ia harus menjalani sunat, seperti kebiasaan.
Joey, 11 tahun, tinggal di Kentucky, Amerika Serikat, dengan orangtua dan kakak perempuan. Ia secara rutin menemani ayahnya di perburuan. Dia memiliki dua senapan dan panah dan pertama kali membunuh rusa pada usia tujuh. Dia berharap untuk menggunakan panah selama musim berburu berikutnya karena ia telah menjadi lelah menggunakan senapan. Dia mencintai kehidupan luar ruang dan berharap untuk terus berburu menjadi dewasa. Keluarganya selalu memasak dan memakan daging dari binatang yang mereka miliki ditembak. Joey tidak setuju bahwa binatang harus dibunuh hanya untuk olahraga. Ketika dia tidak pergi berburu, Joey bersekolah dan menikmati menonton televisi dengan hewan peliharaan kadal naga berjanggut itu, Lily.
Dan inilah buku "Where The Children Sleep" tersebut .
Agan-Agan ga perlu baca bukunya .. karna agan sudah melihat separuh isi dari buku tersebut ..
Langganan:
Komentar (Atom)